Treatment Biokoagulan Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Penjernih Air Tanah Desa Tunggunjagir Lamongan

Authors

  • Farah Yesi Nurjannah Fakultas Ilmu Kesehatan
  • Nur Lathifah Syakbanah Fakultas Ilmu Kesehatan
  • Rizky Rahadian Wicaksono Fakultas Ilmu Kesehatan

DOI:

https://doi.org/10.30736/5ijev.v5iss2.282

Keywords:

Biokoagulan, moringa oleifera, jar test, air tanah

Abstract

Air tanah merupakan sumber daya yang penting bagipemenuhan kebutuhan hidup setiap manusia. Meningkatnya air dipengaruhi oleh semakin berkembangnya kegiatan atau usaha yang memerlukan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan biokoagulan serbuk biji kelor (moringa oleifera) untuk perbaikan kualitas air tanah di Desa Tunggunjagir Lamongan. Treatment serbuk biji kekor 0,5 mg menggunakan metode jar test dalam 500 ml air sampel yang diambil dari 4 titik sumur sendang. Kekeruhan memiliki rata rata penurunan nilai kekeruhan sebesar 38%, penurunan nilai TDS sebesar 4%, kenaikkan nilai pH sebesar 6%, dan kenaikan nilai nitrat sebesar 813%. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan serbuk biji kelor (moringa oleifera) mampu meningkatkan kualitas fisik air tanah,tetapi ada satu parameter yang melebihi standar baku mutu yakni nitrat sedangkan untuk range nilai parameter lainnya tidak melebihi standart baku mutu.

Kata kunci : Biokoagulan, moringa oleifera, jar test, air tanah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisyah, A. N. (2017). Analisis Dan Identifikasi Status Mutu Air Tanah Di Kota Singkawang Studi Kasus Kecamatan Singkawang Utara. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.26418/jtllb.v5i1.18404

Haslinah , Andi. 2016. Optimalisasi Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Koagulan Untuk Menurunkan Turbiditas Dalam Limbah Cair Industri Tahu. ILTEK. Vol.11 No.2.

Hendrawati, Delsy Syamsumarsih, N., 2013. Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L) Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah. Valensi Vol. 3 No. 1, Mei 2013 (23-34). Valensi, 3(1), p.34.

Kodoatie, Robert J dan Sarief Roestam., 2012. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mukarromah, R. (2016). Analisis Sifat Fisis Kualitas Air Di Mata Air Sumber Asem Dusun Kalijeruk, Desa Siwuran, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. In Unnes Physics Journal.

Ramadhani, Syahru., dkk. 2013. Perbandingan Efektivitas Tepung Biji Kelor (Moringa oleifera LAMK), Poly Aluminium Chloride (PAC), dan Tawas sebagai Koagulan untuk Air Jernih. Malang : Universitas Brawijaya.

Tilong AD. 2012. Ternyata, Kelor Penakluk Diabetes Yokyakarta “ DIFA Pressâ€.

Widada Sugeng, Alfi Satriadi dan Baskoro Rochaddi. 2017. Kajian Potensi Air Tanah Berdasarkan Data Geolistrik Resistiviti Untuk Antisipasi Kekeringan Di Wilayah Pesisir Kangkung, Kabupaten Kendal, Privinsi Jawa Tengah. Jurnal Kelautan Tropis Maret 2017 Vol. 20(1):35–41.

PlumX Metrics

Published

2021-09-30

How to Cite

Nurjannah, F. Y., Syakbanah, N. L., & Wicaksono, R. R. (2021). Treatment Biokoagulan Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Penjernih Air Tanah Desa Tunggunjagir Lamongan. Jurnal EnviScience (Environment Science), 5(2), 93–98. https://doi.org/10.30736/5ijev.v5iss2.282

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>